BERITA TERKINICitizenDAERAHDalam NegeriHukum Dan KriminalNasionalOku

Selain kekurangan guru pengajar SLB Baturaja perlu perhatian pemerintah

Lintasdinamika.com

Oku: Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Baturaja yang berlokasi di jalan Kemiling, dekat Stadion Bola Madya, Perumahan RS Holindo, Kecamatan Baturaja Timur, Kabupaten OKU ternyata selama ini menyimpan keluhan, yang hingga sekarang belum bisa teratasi oleh sekolah pendidikan khusus diperuntukkan bagi anak berkebutuhan khusus atau tunanetra ini.

Seperti, kurangnya tenaga pengajar dan pasokan air bersih dialami oleh Sekolah yang memiliki SK pendirian tahun 1985 dan SK izin Operasional tahun 2008 ini, cukup dirasakan oleh Kristianto, Spd selaku guru Seni Budaya SLBN Baturaja.

“Untuk tenaga pengajar bisa dikatakan kita kurang, bila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan murid yang ada di Sekolah ini sebanyak 105 orang murid, terdiri dari SD, SMP dan SMA. Sementara untuk tenaga pengajar, dari PNS maupun honorer disini cuma ada 29 orang. Yang terdiri dari tenaga pendidikan 6 orang, Pengajar 11 orang dan guru bantuan Depak 12 orang ,”ujar Kristianto saat dibincangi di ruang kerjanya, Rabu (22/4/20).

Dijelaskannya, dari jumlah murid 105 orang di sekolah SLB Negeri Baturaja tempatnya mengajar terdiri dari dua kategori. Yaitu kategori B dan C, untuk kategori B yang dimaksud ialah anak tunarungu atau anak yang memiliki kekurangan dalam indra pendengaran. Sementara kategori C, tunagrahita atau anak individu dengan intelegensi yang di bawah rata-rata serta tidak memiliki kemampuan adaptasi.

“Seharusnya untuk sekolah SLB seperti kita ini, dengan murid 105 orang dari dua kategori berbeda harus memiliki tenaga pengajar maksimalnya 41 orang. Sebab beda kategori beda pula pola mengajarnya. Belum lagi ditambah kurangnnya pasokan air, karena kita disini cuma menggunakan sumur tadah hujan. Yang bila kemarau airnya tidak ada ,”ungkap Kristianto.

Dulu, sambung dia, karena sekolah kita ini dibawah naungan Provinsi pernah kita usulkan sumur bor. Namun menurut pusat karena mungkin keterbatasan anggaran, jadi yang harus diutamakan adalah pembangan RKB. Dan Alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki beberapa fasilitas dan RKB tersebut ,”ujar Kristianto.
“Sekarang wacana kita, setelah Pandemi Covid-19 ini berakhir nanti kedepannya akan membuat proposal bantuan sumur bor ke Pemkab OKU. Kalau ke perusahaan kita sudah pernah coba 2 kali ke salah satu perusahaan BUMN di Baturaja ini, namun entah kenapa sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak perusahaan tersebut ,”pungkasnya.(Bang

Baca Juga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

Back to top button