Bantuan PIP”Diduga Mantan Kepala Sekolah SMPN 3 Rawa Pitu Memalsukan Tanda Tangan Wali Murid.
TULANGBAWANG: Mantan Kepala Sekolah SMPN 3 Rawa Pitu Kampung Rawa Ragil Kecamatan Rawa Pitu Kabupaten Tulang Bawang Diduga Memalsukan Tanda Tangan Orang Tua Murid (WALI MURID) Sebanyak 20 Orang.
Siswa sebanyak Dua Puluh Orang (20) Tersebut, Yang Seharusnya mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat Melalui Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun 2020 ini Tidak menerima sepeserpun dari pihak sekolah (Kepsek) SMPN Setempat,selasa 22/9/2020.
“Menurut penjelasan beberapa orang tua murid saat di konfirmasi oleh media, lintasdinamika.com dan Lintas Cakra News yang ber inisial, S , S dan W, Menjelaskan, Bahwa selama ini kami tidak pernah merasa dipanggil dari sekolah mengenai anak kami mendapat bantuan dari pemerintah pusat apalagi kami selaku orang tua, tidak pernah merasa tanda tangan di kertas tersebut,
Lanjut wali murid, sampai anak kami lulus dari sekolah mas, kami tidak pernah merasa dapat bantuan dari pihak sekolah, apalagi mau dipanggil Kepala Sekolah yang Berinisial (SK)Selaku kepala sekolah di SMPN 3 itu mas sama sekali tidak pernah kami merasa tanda tangan,kata beberapa wali murid yang belum bisa di jelaskan di berita ini.
Kami berharap halini harus di usut oleh pihak yang berwenang,Karena persoalan nya telah melakukan Pemalsuan Dokumen atau Tanda Tangan kami Wali Murid kata para Orang Tua murid ini.
“Ditempat yang berbeda Salah Satu Guru Disekolah SMPN 3 ini, Mengatakan kepada Tiam Media, yang tidak mau disebut namanya dia menjelaskan, dua tahun lalu antara, 5 sampai, 7 guru yang sangat kecewa dengan Pak (SK) Selaku Kepala Sekolah,Karena Dua Bulan Gajih Guru Honorer sampai sekarang belum dibayar, Sedangkan perjanjian dia, (SK) Tdak akan pergi dari sekolah ini sebelum urusan saya selesai,
Lanjut Guru”Ehhh ujung ujungnya dia pergi tidak meninggalkan pesan tau- tau nya dia sudah mundur dari sekolah ini tanpa musyawarah dengan kami para guru mas, sedangkan urusan dia sama kami belum selesai, entah apa masalah dia disekolah ini Kok tiba tiba dia mengundurkan diri mas,
Lanjut, yang lebih aneh nya lagi seperti bangunan leb tersebut ditahun, 2019 belum juga satu tahun kok udah ada yang remuk kayak gak dikasih semen aneh juga pembangunan itu mas,sedangkan anggaranya lumayan besar lo mas, di atas dua ratus empat puluh juta itu nilai nya bukan sedikit mas,
Lanjut, ditanya lagi dari pihak media ditahun ,2019, mengenai bantuan Netboux dari pemerintah pusat melalui dana Ampirmasi dan kinerja sebanyak 16 biji, Dia (Guru) menjawab selama ini mulai dari tahun, 2019 sampai sekarang saya mas tidak pernah melihat siswa menggunakan barang tersebut disekolah kita ini, sama sekali tidak pernah ada barang itu, termasuk diri saya sendiri selaku guru disekolah ini tidak pernah melihat nya ujarnya.
Harapan Wali Murid,Mereka Berharap Persoalan ini dapat di Ungkap oleh dinas terkait dan dapat segera ditindak Lanjuti oleh pihak Penegak Hukum.(Tiam).