Tambang Timah Ilegal di Sungai Liat Diduga Pemangku Jabatan Bermain, Team Sembilan Terekam Ikut Menikmati
Editor: Redaksi
MPP, BANGKA INDUK – Tambang Timah Ilegal berkeliaran di Sungai Liat,salah satunya Kabupaten Bangka, Kepulauan Bangka Belitung. Di area tambang timah diduga ilegal tersebut, telah ditemukan mesin Robin, Dompeng, Ayla, selang penyedotan dan para pekerja yang sedang melakukan aktivitas pertambangan timah ilegal tersebut.
Dalam aktivitas pertambangan timah ilegal para pekerja melakukan pencarian timah setiap hari. Dimana dalam proses aktivitas tambang timah ilegal tersebut, air keruh dari hasil proses timah dibuang langsung menuju saluran air di jembatan Sungai Liat.
Hal ini pastinya sangat berdampak bagi kesehatan masyarakat lingkungan sekitar, seperti penyakit kulit. Dikarenakan air keruh akan menyerap dalam lingkungan masyarakat, dimana air itu sangat dibutuhkan dalam kebutuhan sehari – hari.
Pantauan awak media dilokasi area pertambangan timah ilegal tersebut, salah satu pekerja inisial AD, menuturkan ada yang datang seminggu sekali mengatasnamakan wartawan dari TEAM SEMBILAN, sekitar tiga atau empat orang dikasih bahasanya uang bensin sama boss DW.
“Kerja belum sampai seminggu, timah dijualnya ke DW, kami hanya anak buah. Suka ada yang datang Satpol PP dan kepolisian, tiap Senin datangnya. Ini Desa Jeliti RT 01, Kecamatan Jati Padang, tanahnya milik Haji Na’am,” terang AD kepada awak media, Senin (06/12/2021).
Hasil penelusuran awak media selama ini, diketahui aktivitas tambang timah ilegal diwilayah Bangka sudah skala besar terkesan kebal hukum. Pasalnya, aktivitas tambang timah ilegal diduga para pemangku jabatan bermain sehingga terjadi pembiaran atas kerusakan ekosistem lingkungan sekitar.
Kami awak media,sangat menyayangkan adanya oknum yang mengatasnamakan wartawan. Sehingga membuat citra profesi wartawan tercoreng.
“Karena kalau memang seorang jurnalis profesional kedatangannya untuk mencari berita dan mengonfirmasi sumber berita, bukan sebaliknya melakukan tindakan tidak sesuai kode etik jurnalistik,”.
Sampai berita ini sudah ditayangkan, awak media belum mendapatkan keterangan dari DW selaku pengelola, dikarenakan tidak ada dilokasi tambang timah tersebut.
Semoga dengan adanya pemberitaan ini, pihak instansi terkait yang mempunyai wewenang dapat menindaklanjuti turun ke lokasi dan mengambil sikap tegas terhadap yang mengatasnamakan oknum, supaya publik tidak menilai adanya suatu permainan dan terkesan tebang pilih.
Penulis : Team Taring.