Konsel Masuk 7 Besar Nominator Penerima Anugerah Budhipraja Kemenristekdikti.
Lintas Konawe Selatan: Pemerintah Daerah (Pemda) Konawe Selatan (Konsel) masuk dalam 7 (tujuh) besar nominator Kabupaten penerima anugerah Budhipraja Tahun 2019 yang di selenggarakan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
Anugerah Budhipraja diberikan atas prestasi Pemerintah Kabupaten terkait kinerja dalam memperkuat inovasi di wilayahnya dengan menggunakan alat ukur Indeks Daya Saing Daerah (IDSD), yang diisi oleh Bappeda/Balitbangda hingga batas akhir pada 1 Juli 2019.
Pengumuman tersebut berdasarkan surat Direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti pertanggal 19 Juli 2019 No : B/38/F2/TU.01.00/2019 tentang nominator penerima anugerah budhipraja Tahun 2019.
Dimana, Pemkab Konsel masuk nominasi bersama 6 Kabupaten lainnya, diantaranya, Kabupaten Toli-Toli, Badung, Bogor, Kulon Progo, Luwu Utara dan Wonogiri, yang nilainya melampaui 31 Kota dan 129 Kabupaten se-Indonesia yang ikut menjadi peserta nominasi ini.
Kepastian terpilihnya Konsel, juga terkuak saat Bupati, H. Surunuddin Dangga, ST., MM di undang untuk mengikuti tahapan selanjutnya, yakni pemaparan dihadapan Dewan Juri pada hari ini, Selasa 30/7/2019 di Gedung BPPT Kemenrsitekdikti di Jakarta, sebagai bagian pendalaman/klarifikasi strategi Pemda dalam memperkuat ekosistem inovasi daerah.
Yang nantinya, akan diumumkan pemenangnya pada puncak acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-24 di Denpasar – Provinsi Bali pada 28 Agustus 2019 mendatang. Yang di hadiri Presiden RI, Jokowi dan tamu luar negeri
Turut mendampingi, Sekretaris Daerah (Sekda) Konsel, H. Sjarif Sajang, Kepala Bappeda, Hj. Marwiyah Tombili, Kepala Balitbang, Putu Darta, Kepala Inspektorat, Mujahidin, Kabag Humas, Muh Taufik Amin Lar, Kabag Hukum, Pujiono.
Dalam paparannya di hadapan juri, Bupati Konsel, Surunuddin Dangga menyampaikan bahwa strategi pengembangan inovasi daerah di Konsel di capai dengan tujuan mendorong terwujudnya Desa Maju Konsel Hebat, yakni dengan mendorong inovasi untuk pertumbuhan daerah, menjalin kolaborasi antara akamedisi, business, dan government communities (ABG+C), juga meningkatkan produk unggulan daerah yang memberikan nilai tambah, produktifitas dan daya saing daerah, serta ketersediaan infrastruktur digital untuk pengembangan inovasi daerah.
Selain itu, ungkapnya, kami mendorong terciptanya transparansi tata kelola APBD dan perbaikan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik, peningkatan SDA dan SDM, mendorong lahir dan tumbuhnya perusahaan pemula berbasis teknologi dan membangun budaya inovasi melalui kreatifitas manusia, organisasi dan sistem.
Setelah pemaparan dan diskusi serta menerima arahan dari dewan Juri, ketika di konfirmasi awak media, Surunuddin merasa sangat optimis hasil penilaian tim kemenristek dapat menempatkan Konsel masuk dalam nominasi 3 besar.
Sementara itu saat ditemui usai memimpin pemaparan, Direktur Sistem Inovasi Kemenristekdikti, Ophirtus Sumule mengatakan, hasil penilaian Dewan Juri sesuai pendalaman klarifikasi yang dipaparkan masing-masing Bupati, selanjutnya akan disampaikan pada rapat pleno kemenristekdikti dan akan ditetapkan oleh Menristek serta penganugerahan pemenangnya pada acara Harteknas di Bali. Yang diberikan untuk mengapresiasi prestasi Pemprov, Pemkab/kota dalam penguatan sistem inovasi daerah.
Ketua pelaksana harian Hakteknas ke-24 ini juga menambahkan, bahwa nantinya penganugerahan yang disematkan ke Pemkab, dikarenakan telah melakukan pembinaan dengan baik dalam bentuk penyediaan kebijakan dan fasilitasi serta pengembangan sumber daya, dibuktikan dengan hasil sesuai yang target yang ditetapkan masing-masing daerah, dalam satu ekosistem inovasi sebagai pilar penting daya saing daerah.
Untuk diketahui, tingkat inovasi daerah Konsel dari hasil analisa data dari BPS dan tabulasi masing2 dinas untuk tahun 2017 sebesar 20% , 2018 naik 25%, dan ditargetkan 2019 bisa naik hingga 35 persen, yang mana hal itu sudah cukup baik untuk daerah yang baru berkembang, yang di pantau oleh kemerinstek melalui aplikasi IDSD yang di dalamnya meliputi 4 asfek (faktor penguat/enabling environment, sumber daya manusia/human capital, faktor pasar/market, ekosistem inovasi) yang terdiri dari 12 pilar, 23 dimensi, 78 indikator. Dimana IDSD Konsel saat ini berada di angka 0.079 artinya mendekati 0.1 yang dianggap nilainya cukup bagus oleh Kemenristekdikti.
Adapun tim Dewan Juri yakni, Ketua Tim, Dr. Ir. Ophirtus Sumule (Direktur Sistem Inovasi Desa BPPT), Sekretaris Badan Litbang Kemendagri, Drs. Anselmus Tan, M.Pd, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Bidang Perekonomian, Ir. Bobby Hamzar Rafinus MIA, dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. Martani Huseini, Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA, Dr. Ir. Arman Hakim Nasution, M.Eng, dan Dr. Idwan Suhardi.