Limbah Solar Berkeliaran di Drainase,SPBU Pertamina 24 di Protes Warga
Metro (MGG) – Beberapa awak media masih menggali informasi lebih dalam lagi terkait kebocoran tangki penampung bahan bakar berupa solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24 Tejo Agung. Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Kota Metro, meminta kepada pertamina pusat untuk segera bertindak dan kroscek lapangan apabila ditemukan penyimpangan.
”Sudah berhari-hari bau solar itu! Kalau warga yang tidak tahan bisa mual-mual dan pusing” ujar Agus, Senin (31/05/2021).
Bahkan Agus, pedagang ikan di pasar sekitaran SPBU mengatakan bau solar tersebut sudah berlangsung selama 3 hari terakhir, yang menyebabkan tidak nyamannya pembeli, pedagang dan warga lain yang melintas di lokasi.
Hal itu tentu merupakan wujud keluhannya yang disebabkan oleh bocornya tangki penampungan bahan bakar solar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 24 Tejo Agung tersebut yang menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan di sekitar lokasi SPBU.
Hoidir, selaku manager SPBU hingga kini belum bisa dimintai keterangan terkait penanganan evakuasi yang seharusnya sudah terlaksana demi menghindari dampak pencemaran lingkungan terhadap masyarakat setempat yang lebih besar lagi, seperti yang tertera dalam UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan hidup, bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah hak yang harus diperoleh warga negara, sebagaimana pasal 28H UUD NRI 1945.
”Kemungkinan untuk evakuasi menghilangkan solar yang mengalir di sepanjang tersier, nanti akan dilakukan dengan cara disiram atau dihanyutkan” ujar Heri selaku keamanan SPBU. Senin, 31/05/2021.
Hingga berita ini diturunkan, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) saat ini masih ditutup. Hanafi, selaku ketua Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Kota Metro meminta kepada pertamina pusat untuk memberikan sanksi tegas kepada SPBU yang menyimpang sesuai pasal yang berlaku. (Tim)