Membuktikan Keluhan Pengecor, Team Investigasi ALPBD Pantau Pengecor di SPBU Ini Hasilnya.

Foto Istimewa: Pengecor BBM Solar Subsidi kendaraan Pick’Up Sedang Mengecor.

LAMPUNG_Beberapa orang pengecor bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) terminal Menggala nomor Induk SPBU-24-345-107, kecamatan menggala, kabupaten Tulang Bawang, Provinsilampung mengeluhkan atas mahalnya harga BBM jenis solar Subsidi senilai Rp.7.200 perliter yang tidak mengikuti harga eceran tertinggi sebesar Rp.6.800 perliter.

Harga BBM solar Subsidi sebesar Rp.7.200 dan penarikan uang parkir mobil sebesar Rp. 5000 (Lima Ribu Rupiah) yang antrian baik di rumah makan maupun di pinggir jalan arah SPBU setempat sangat di sesalkan, lantaran uang antrian tersebut untuk keamanan di SPBU setempat sementara satu kendaraan tidak menginap dan hanya beberapa jam saja.

Saat di konfirmasi Team Investigasi Aliansi Lembaga Pers Bangun Daerah (ALPBD) Lampung terhadap sumber yang patut di percaya mengatakan, ia kami ngecor satu kendaraan hanya satu kali saja sehari semalam, itupun di patok paling banyak (60) liter permobil, dan pungutan uang parkir mobil sebesar Rp.5000 (Lima Ribu Rupiah) setiap mobil sebagai uang keamanan parkir; ucap sumber kepada team

Sumber media ini saat di tanya terkait harga eceran tertinggi sebesar Rp.7.200 yang tidak sesuai harga eceran BBM solar Subsidi senilai Rp.6.800, itu kami sangat keberatan karena keuntungan mencapai Rp.400 perliter, sementara sehari semalam paling banyak yang di keluarkan kepada pengecor satu kali 24 jam berkisat 3-4 Ton saja;

Sementara puluhan Ton lainnya di manfaatkan oleh oknum petugas yang ada di dalam SPBU setempat, ucap sumber kepada team. Sementara dini hari, kamis 8 mei 2025 dalam pantauan Team Investigasi ALPBD Lampung, di SPBU terminal Menggala sekira pukul 20,12 menit tampak mobil Pick,Up sedang mengecor di SPBU setempat.

(Lipsus Team Investigasi ALPBD Lampung)