Alokasi DAK TA. 2018 Dinas PUPR TUBABAR Diduga “ASAL JADI” Pengawas dan PPTK Saling Tuding
TUBABA LAMPUNG.(LDO)–Pembangunan sarana dan prasarana air bersih dan saluran perpipaan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Tahun 2018 Bidang Infrastruktur (sub bidang air minum) pada Dinas PUPR Kabupaten Tulang Bawang Barat disinyalir ‘asal jadi’ dan tidak sesuai dengan juklak/juknis sehingga menuai kekecewaan dari warga selaku penerima manfaat.
Anggaran DAK Tahun 2018 sebesar 1,7 milyar rupiah lebih dialokasikan untuk kegiatan Pembangunan Sumur Dalam kapasitas 5ltr/dtk dan jaringan perpipaan yang tersebar untuk 3 (tiga) Tiyuh di 3 (tiga) kecamatan dalam Kabupaten Tulang Bawang Barat dinilai tidak tepat sasaran serta tidak bermanfaat untuk warga pemakai air bersih dari rumah ke rumah, bahkan tidak berfungsi karena dalam pemasangan perpipaan diduga asal – asalan tanpa memikirkan kelancaran air.
Menurut warga Tiyuh Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang, kepada tim media Lintasdinamika.com, pembangunan sumur bor saluran perpipaan dari rumah – ke rumah yang dikerjakan oleh CV.RADJA MUDA dengan nilai kontrak sebesar Rp.558.900.000,- cuma dihidupkan pada saat tim dari dinas melakukan uji fungsi sekira bulan Desember 2018 dan selanjutnya tidak berfungsi sampai saat ini, hingga saluran perpipaan air ke rumah – rumah pada berantakan karena teknis cara kerja dilapangan dinilai asal jadi. “iya mas, ini sumur bor dibangun tahun 2018 yang lalu tapi saat ini tidak berfungsi lagi, airnya mengalir cuma satu hari saja pas waktu tim dari dinas pupr turun pas waktu tim dari dinas turun lapangan pada bulan Desember terus besoknya air sudah gak ngalir lagi” ungkap warga.
Dari hasil pantauan tim dilapangan, pekerjaan sumur bor dengan kapasitas 5 ltr/detik dan saluran perpipaan di Tiyuh Kibang Budi Jaya yang menjangkau kerumah – rumah warga terlihat memperihatinkan, karena tata cara pemasangan sambungan pipa paralon yang disalurkan ke rumah warga ada yang dililit ikatan karet, ada juga yang sudah patah bahkan banyak sambungan yang seharusnya ke rumah warga namun di pasang di tanah kosong atau lahan perkebunan warga.
Hal ini warga Tiyuh Kibang Budi Jaya Kecamatan Lambu Kibang, berharap kepada Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat, khususnya Dinas PUPR Tulang Bawang Barat secepatnya melakukan perbaikan pekerja pada pembangunan sumur bor tersebut agar pembangunan tersebut bisa benar-benar berguna dan bermanfaat untuk masyarakat penerima manfaat.
Ketika tim media Lintasdinamika.com konfirmasi via telp kepada WANDESKO, salah satu ASN Dinas PUPR Tubabar yang memiliki tugas melakukan pengawas lapangan saat pelaksanaan pembangunan pekerjaan tersebut terkesan menghindar dengan mengatakan ‘Kalau tentang sumur bor yang berada di lambu kibang itu silahkan hubungi ANDRE selaku konsultan pengawas atau temui saja langsung Pak GUSTAM EFFENDI karena beliau sebagai PPTK yang membidangi kegiatan itu” ungkapnya via telp (04/03/2019).
Ditempat terpisah pejabat PUPR Tubabar Gustam Effendi selaku PPTK, saat ditemui diruang kerjanya Senin siang (04/03) sekira pukul 13.00 wib mengatakan Pekerjaan itu sudah layak dan tidak ada kendala, karena pembangunan itu sudah uji fungsi hingga dinilai sesuai prosedur rab, namun bila ada kerusakan, dan apalagi pekerjaan itu dinilai asal – asalan, tentunya sudah menjadi tanggungjawab dari “Pengawas Lapangan” yaitu WANDESKO, bukan saya, karena tugas PPTK cuma menerima laporan dari Pengawas lapangan.
Tim media Lintasdinamika com, menilai ungkapan “Gustam Effendi” sebagai PPTK kegiatan DAK sumur bor tahun 2018 Dinas PUPR Tubabar, saling tuding tanggungjawab kerja dengan pengawas lapangan. (tim).